Senin, 16 Maret 2015

laporan instrumen non tes



 LAPORAN
PRAKTEK INSTRUMEN NONTRES
DI JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan
Mata Kuliah Instrumen Nontes
Dosen Pembimbing
Dessy Syofianti, S.Sos.I, S.Pd, M.Pd
Oleh:
Ahmad Syarif
11242103177

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2014/2015


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
B.  Tujuan
C.  Sasaran Kegiatan
D.  Waktu Pelaksanaan
E.  Ruang Lingkup Pembahasan Laporan

BAB II. PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
INSTRUMEN NON TES DI PGMI III D FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUSKA RIAU
A.  Pengadministrasian AUM
B.  Pengadministrasian Sosiometri
C.  Pengadministrasian Inventori Self Esteem
D.  Pengadministrasian Inventori Locus of Control

BAB III. PENUTUP
  1. KESIMPULAN
  2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
konselor memiliki posisi strategis untuk melakukan berbagai perubahan, peningkatan dan pengembangan dalam penyelenggaraan proses pendidikan disuatu instansi.Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dari suatu pendidikan yang dijalankan di suatu instansi pendidikan. karena permasalahan yang dialami para klien di suatu instansi pendidikan sering kali tidak dapat dipingkiri, pada kenyataan selama ini guru bimbingan dan konseling atau konselor lebih  bnayak mengambil peran sebagai pelaksanaan kurikulum dan pelaksanaan administrative dalam pelayanan ., untuk memepertimbangkan berbagai kondisi yang ada, maka dalam topic ini mengenalkan konsep dasar asesmen, berbagai alat asesmen, keekuatan dan kelemahan alat asesmen teknik nontes, serta melatih kemampuan untuk menguasai implementasi praktis alat asesmen nontes, meliputi merancang, menggunakan, menganalisa dan melaporkan hasilnya. Pelayanan bimbingan dan konseling di sini merupakan pelayanan untuk semua peserta didik yang mengacu pada keseluruhan perkembangan mereka, yang meliputi dimensi diri pribadi mereka.
dimensi kesosialan, dimensi kesusialaan, dan dimensi keberagamaan dalam rangka mewujudkan kepribadian mereka yang sesungguhnya. Pelayanan bimbingan dan konseling akan memfasilitasi pengembangan peserta didik secara tersendiri, kelompok atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi serta peluang-peluang yang dimiliki.
Instrumen nontes dalam layanan Bimbingan Konseling sangatlah penting. Ini dikarenakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh klien, seorang konselor harus mampu menilai serta mengetahui masalah atau beban yang dihadapi oleh klien, seorang konselor harus mampu mengukur serta mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh klien, salah satunya dengan cara pengisisan AUM UMUM yang bertujuan untuk melihat masalah-masalah umum yang terjadi pada klien, pengisian AUM PTSDL, yang mana bertujuan untuk melihat masalh-masalha khusus yang terkait dengan kegiatan belajar klien serta sosiometri yang bertujuan untuk melihat hubungan sosial antar individu satu individu lainnya di dalam kelompok, Locus Of  Control berfungsi untuk Bagaimana seseorang menilai atau/mempersepsikan  hal-hal yang terjadi pada dirinya , Self Esteem berfungsi  sejauh mana  seseorang mengetahui tentang dirinya, menilai dirinya positif dan negatif . dan melakukan tindak lanjut dari hasil asesmen dengan membuat program layanan bimbingan dan konsling yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pesrta didik.
B.     Tujuan
1.      Laporan ini di buat untuk mengetahui bagaimana hasil praktek lapangan yang telah dilaksanakan di jurusan pendidikan guru madrasyah ibtidayyah ( PGMI ) fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang mana dilaksanakan pada 09 Desember 2014.
2.      Laporan ini dibuat untuk sebagai memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kulian Pengukuran Perilaku Nontes.
C.    Sasaran Kegiatan
Sasaran praktek adalah kepada mahasiswa/mahasiswi Fakultas tarbiyah dan keguruan jurusan PGMI UIN SUSKA yang diberikan oleh mahasiswa jurusan  BKI VB fakultas dakwah dan komunikasi UIN SUSKA RIAU
1.      AUM UMUM  dan   AUM PTSDL  mahasiswa adalah mahasiswa uin suska riau fakultas dakwah dan ilmu komunikasi jurusan bimbingan konseling islam V A,
2.      AUM UMUM MASYARAKAT  adalah ada tiga orang. Dua orang ibu rumah tangga dan satu orang laki laki yang sudah menikah . Sosiometri, Locus of Control, Self Esteem adalah Mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan jurusan pendidikan guru madrasyah ibtidayyah III D UIN Suska Riau.

D.    Waktu Pelaksanaan
Adapun kegiatan pelaksanaan pengisian instrument nontes ini dilaksanakan selama tepatnya yaitu:
1.       AUM Masyarakat pada tanggal 26 – 27 Oktober  2014
2.       AUM PTSDL pada tanggal 21 Oktober 2014
3.       Sosiometri, Locus of Control, Self Esteem pada tanggal 09 desember 2014
4.       AUM Umum Mahasiswa Pada Tanggal 13 Oktober 2014
E.  Ruang Lingkup Pembahasan Laporan
Laporan Aplikasi Instrumen Non Tes di UIN SUSKA FAKULTAS Tarbiyah dan Keguruan Jurusan PGMI III D  dirumuskan Sebagai berikut:
1.  Aplikasi Instrumen Non Tes Bimbingan Konseling:
a.    Data Pribadi Klien
b.    AUM UMUM
-  Aum Umum Mahasiswa (format Individu dan Kelompok)
- Aum Umum Masyarakat (format Individu dan Kelompok)
c. AUM PTSDL Mahasiswa (format Individu dan Kelompok)
d. SOSIOMETRI
e. Inventori Self Esteem
f. Inventori Locus Of Control
g. Dokumentasi
        ii.          Aplikasi Penampilan Data Instrumen Non Tes
      iii.          Aplikasi Layanan Bimbingan konseling
      iv.          lampiran, memuat himpunan data-data yang terkumpul selama kegiatan yakni:
a.  Data pribadi
-          Data Pribadi Klien
-          Aum Umum Mahasiswa (Individual)
-          Aum PTSDL Mahasiswa (Individual)
-          Aum Umum Masyarakat (Individual)
b. Data kelompok
-          Sosiometri
-          Aum Umum Mahasiswa (Kelompok)
-          Aum PTSDL (Kelompok)
-          Inventori Self Estreem
-          Locus of Control
-          Aum Umum Masyarakat (Kelompok)
c. Data Khusus
- Dokumentasi

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
INSTRUMEN NON TES
DI UIN SUSKA RIAU

A.  PENGADMINISTRASIAN AUM
Pengertian AUM adalah alat ungkap masalah alat ungkap masalah ini terbagi dua, yang pertama alat mengungkakap masalah-masalah umum dan yang keduanya alat mengungkap masalah-masalah khusus. Kedua jenis alat ungkap masal ini yang dikenal dengan AUM “Umum” dan AUM “Belajar”, masing-masing dibentuk didalam
1.      Format 1 umum mahsiswa
Komposisi dibuat dengan memperhatikan ruang lingkup dan kondisi kehidupan mahasiswa pada umumnya, berisi sejumlah item yang memuat berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa. dikelompokan kedalam sepuluh bidang, yaitu:
a.      Jasmani dan kesehatan
b.      Diri pribadi
c.       Hubungan sosial
d.      Ekonomi dan keuangan
e.       Karir dan perkerjaan
f.       Pendidikan dan pelajaran
g.      Agama, nilai dan moral
h.      Hubungan muda mudi dan perkawinan
i.        Keadaan dan hubungan dalam keluarga
j.        Waktu  senggang
Hasil penggunaan AUM –U F1, dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun dosen pembimbingnya, yaitu memberi peluang kepada mahasiswa untuk memahami masalahnya sehingga diharapkan akan menggerakkan mahasiswa untuk menggunakan layanan bimbingan dan konseling di perguruan tingginya.
2.      Format 2 untruk siswa SLTA
3.      Format 3 untuk siswa SLTP
4.      Format 4 untuk siswa SD

1)        Pengadministrasian Aum Umum
AUM umum adalah sebuah intrumen yang digunakan untuk mengkomunikasikan berbagai masalah yang dialami (calon) klien kepada personil yang akan membantunya (seperti Dosen Pembimbing, Guru  Pembimbing di sekolah atau Konselor). Pengguanan AUM umum di administrasikan kepada peserta didik dan dapat digunakan secara perorangan, kelompok, maupun klasikal. AUM ini untuk mempermudah peserta didik daalm menggunakannya, maka sebagai layanan konseling menyediakan petunjuk pengerjaan yang dibuat secara terpisah.
AUM umum ini digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan masalah-masalah yang dihadapi klien.AUM Umum ini ialah sebagai sarana mempermudah para konselor untuk membantu memecahkan masalah si klien. Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk mengungkap
a. Aum Umum (Mahasiswa)
1). perencanaan
   sebelum melakukan Pengadministrasian AUM Umum Mahasiswa disisni saya melakukan perencanaan untuk menentukan tempat, waktu dan jumlah peserta sebagai berikut:
a. Menetapkan waktu, sasaran dan jumlah peserta didik yang akan mendapatkan layanan konseling.
b. Menyiapkan Buku AUM_U sejumlah peserta didik.
c. Menyiapkan lembar jawaban AUM U sesuai jumlah peserta didik.
d. menyiapkan ruang dengan situasi tenang, pencahayaan, kursi yang nyaman.
2. pelaksanaan
 AUM umum pengadministrasian  dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2014 langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberikan verbal setting sebelum memulai ( menjelaskan tujuan, manfaat, dan kerahasiaan).
b. Meminta individu menyiapkan alat tulis.
c. Membagi lembaran dan jawaban AUM-U
d. Memberi instruksi cara pengerjaan AUM-U
e. Menginformasikan bahwa pengerjaan AUM-U tidak memiliki batas waktu, akan tetapi peserta   didik diminta bekerja secara teliti, sungguh-sungguh, cepat, dan tidak membuang waktu.
f. Melakukan pemeriksaan ketepatan peserta didik dalam cara mengisi AUM-U
g. Mengumpulkan kembali buku dan lembar jawaban hasil pengisian AUM-U. Lembar jawaban yang dikumpul diperisa kembali apakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak.
3.  Pengolahan
Konselor melakukan pengolahan hasil AUM-U dengan melakukan penghitungan secara manual.
4). Hasil
Hasil pengolahan AUM Umum Mahasiswa  diolah dalam format data individual maupun kelompok. Berikut ini disajikan gambaran hasil pengolahan AUM Umum Mahasiswa (individu):
No
Nama Klien
Masalah
Jumlah Masalah Berat
Jumlah
%
1
Adi Sumardi
101
45
11
2
Agus Lutfi Mubarok
37
16
2
3
Alpi Sahri
31
14
2
4
Angga Mustofa Adji
55
24
2
5
Burhanuddin Nst.
59
26
6
6
Cut Masni
109
48
10
7
Debby Shintya A
36
16
7
8
Dedi Putera
66
29
5
9
Ersa Wahyuni
60
27

10
Fatimah Aisyah Binti Abu Bakar



11
Fatimah Mudzazanah
95
42
10
12
Fika Handani
36
16
4
13
Gesi Trimandani
50
22
10
14
Hendah S Yaman
84
37
16
15
Herman Sugdi
96
42

16
Ika Sarlina
13
6
8
17
Lini Marliati
134
60
10
18
M. Aiman Bin Zulkifli
10
4
4
19
Minarti
65
29
11
20
M. Ilyas
23
10
2
21
M. Hanafi
21
9
7
22
M. Syukri Bin Abu Bakar
17
8
2
23
Nurfadillah
51
22
12
24
Nurmida
61
26
10
25
Rifkha Fadilah
47
20
4
26
Riya Susanti
57
25
5
27
Rosdiana
24
11

28
Sarwendah
99
44
3
29
Silvi Andriani
75
33
17
30
Sisca
60
27
12
31
Nurfahanna Binti M. Tahir
43
19

32
Umar Talo
14
6
3
33
Ummu Umaira Binti Kamaruddin
36
16
10
34
Wardani
68
30
7
35
Widya Safitri
14
6
10
36
Zulfan Efendi
37
16
4

Berdasarkan Tabel 0.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa paling banyak mengalami masalah berat dengan skor 102 dan Hamsi dengan skor 103.



NO
BIDANG MASALAH
Masalah keseluruhan
Masalah Berat
Ter-tinggi
Ter-rendah
JML
%
Rata – Rata Per - MHS
JML
Rata – Rata Per – MHS
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Jasmani dan Kesehatan (JDK) (25)
11
1
135
15
4
20
1
2.
Diri Pribadi (DPI) (20)
17
1
298
40
8
57
2
3.
Hubungan Sosial (HSO) (15)
15
1
121
   22
3
15
0,4
4.
Ekonomi dan Keuangan (EDK) (15)
11
1
144
   26
4
19
1
5.
Karir dan Pekerjaan (PDP) (15)
14
1
224
   40
6
28
1
6.
Pendidikan dan Pelajaran (PDP) (45)
30
3
489
   29
13
69
2
7.
Agama, Nilai dan Moral (ANM) (30)
17
1
190
   17
5
14
0,3
8.
Hubungan Muda-Mudi
dan Perkawinan (HMMP) (25)
8
1
90
   10
2
7
1
9.
Keadaan dan Hubungan
dalam Keluarga (KHK) (25)
11
1
179
   19
5
34
0,1
10.
Waktu Senggang (WSG) (10)
10
1
82
   22
2
2
0,05
Keseluruhan                                     (225)
    30
      1
1950
   23
      53
265
      7


4). Tindak lanjut layanan Konseling
Tindak lanjut yang diberikan kepada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling yaitu diberikan  layanan konten adalah layanan yang digunakan agar Mahasiswa dapat mengasah keterampilan khusus yang mereka miliki agar Mahasiswa menjadi lebih baik dan dapat memanfaatkan potonsi yang dimilikinya.
b.   Aum Umum (Masyarakat)
1). Pelaksanaan
       Pengadministrasian AUM Umum Masyarakat dilaksanakan pada tanggal: 26 oktober 2014 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.                Petunjuk Pengerjaan
Didalam petunjuk pengerjaan ini, telah tercantum didalam buku AUM. Petunjuk dibacakan oleh penyelenggara administrasi AUM (seperti dosen pembimbing), agar  mahasiswa (calon) pengisi AUM memperoleh pemahaman yang lengkap
b.                  Lembar Jawaban Terpisah
Dalam menuliskan identitas diri, ataupun jawaban AUM UMUM, maka tidak boleh dicoret-coret, ditulisi, ataupun diberi tanda apapun. Karena lembar jawaban nantinya akan dikumpul bersama buku AUM
c.                   Waktu Untuk Penyelenggaraan
Untuk mengisi AUM, tidak diukur dengan alat ukur, karena waktu yang telah disediakan untuk mengerjakan AUM tidak harus terburu-buru. Untuk memberikan penjelasan tentang kegunaan AUM  dan hal-hal yang berkaitan dengannya, diperlukan waktu selama 30 menit, dan untuk mengerjakan AUM diperlukan waktu selama 50-60 menit
d.                  Pengumpulan Lembaran Jawaban
Lembaran jawaban masyarakat sebelum dikumpulkan secara cermat. Setidaknya diperiksa oleh dosen pembimbing terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah masyarakat telah mengisi dengan benar dan teliti, atau tidak. Salah satu yang amat penting adalah bahwa semua lembar jawaban itu harus dipelihara dan dijaga kerahasiannya
e.                   Frekuensi Pengadministrasian
Kalau AUM dilakukan pada masyarakat maka cara pelaksanaannya ataupun hanya dilakukan 1 kali dalam setahun, karena dengan adanya AUM untuk mengetahui apakah seseorang masih mempunyai masalah yang sama , ataupun tidak
2). Pengolahan
Setelah dilakukan pengadministrasian, lembaran jawaban AUM Umum Masyarakat diolah dengan manual
3). Hasil
Hasil pengolahan AUM Umum Masyarakat diolah dalam format data individual maupun kelompok. Berikut ini disajikan gambaran hasil pengolahan AUM Umum Masyarakat (individu):

Tabel 03 : Data Individual AUM Umum Masyarakat Wiraswasta
No
Nama
Masalah
Jumlah Masalah Berat
Jumlah
%
1
M. Yunus
16
7
4
2
Leli Khairani
31
13
6
3
Nelly Hayati
52
21
8






Berdasarkan Tabel  di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat paling banyak mengalami masalah adalah  Nelly hayatengan jumlah masalah keseluruhan 52 atau 21 %.





Tabel 04  : Data Kelompok AUM Umum Masyarakat Wiraswasta
NO
BIDANG MASALAH
Masalah keseluruhan
Masalah Berat
Tertinggi
Terendah
JML
%
Rata – Rata Per – MHS
JML
Rata – Rata Per – MHS
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Jasmani dan Kesehatan (JDK) (30)
7
3
13
14
4
1
0,3
2.
Diri Pribadi (DPI) (30)
10
5
15
17
5
4
1,3
3.
Hubungan Sosial dan Kemasyarakatan (HSK) (25)
5
2
9
12
3
-
-
4.
Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga (KHK) (25)
7
3
14
5
5
5
2
5.
Pendidikan Karir dan Pekerjaan (PKP) (35)
3
1
7
7
2
1
0,3
6.
Agama, Nilai dan Moral (ANM) (30)
10
3
13
14
4
2
1
7.
Hubungan Jenis Kelamin dan Perkawinan (HKP) (40)
10
1
14
12
5
2
1
8.
Ekonomi dan Keuangan (EDK) (20)
4
1
7
12
2
-
-
9.
Waktu Senggang (WSG) (10)
1
1
3
10
1
2
1
Keseluruhan                      (225)
10
1
87
12
29
-
-

Berdasarkan Tabel 04 di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa paling banyak mengalami masalah adalah di bidang Diri Pribadi,Agama Nilai dan Moral, Dan Hubungan Jenis Kelamin dan Perkawinan dengan jumlah masalah keseluruhan 10 atau 17 % .
4). Tindak lanjut layanan Konseling
Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh konselor yaitu melakukan layanan  konseling perorangan, konseling perorangan dapat  digunakan dalam bimbingan konseling untuk mengetahui masalah yang dihadapi setiap klien. Dengan layanan konseling perorangan,dengan adanya konseling perorangan ini dapt  menyelesaikan dan memberikan arahan kepada klien dengan sesuai masalah yang dialaminya.

2.    Pengadministrasian AUM PTSDL (Mahasiswa)
1). Pelaksanaan
  Pengadministrasian AUM PTSDL Mahasiswa dilaksanakan pada tanggal: 21 oktober 2014 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Petunjuk Pengerjaan
Didalam petunjuk pengerjaan ini, telah tercantum didalam buku AUM. Petunjuk dibacakan oleh penyelenggara administrasi AUM (seperti dosen pembimbing), agar mahasiswa (calon) pengisi AUM memperoleh pemahaman yang lengkap
  1. Lembar Jawaban Terpisah
Dalam menuliskan identitas diri, ataupun jawaban AUM UMUM, maka tidak boleh dicoret-coret, ditulisi, ataupun diberi tanda apapun. Karena lembar jawaban nantinya akan dikumpul bersama buku AUM
  1. Waktu Untuk Penyelenggaraan
Untuk mengisi AUM, tidak diukur dengan alat ukur, karena waktu yang telah disediakan untuk mengerjakan AUM tidak harus terburu-buru. Untuk memberikan penjelasan tentang kegunaan AUM  dan hal-hal yang berkaitan dengannya, diperlukan waktu selama 30 menit, dan untuk mengerjakan AUM diperlukan waktu selama 50-60 menit
  1. Pengumpulan Lembaran Jawaban
Lembaran jawaban masyarakat sebelum dikumpulkan secara cermat. Setidaknya diperiksa oleh dosen pembimbing terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah masyarakat telah mengisi dengan benar dan teliti, atau tidak. Salah satu yang amat penting adalah bahwa semua lembar jawaban itu harus dipelihara dan dijaga kerahasiannya
  1. Frekuensi Pengadministrasian
Kalau AUM dilakukan pada masyarakat maka cara pelaksanaannya ataupun hanya dilakukan 1 kali dalam setahun, karena dengan adanya AUM untuk mengetahui apakah seseorang masih mempunyai masalah yang sama , ataupun tidak
2). Pengolahan
Setelah dilakukan pengadministrasian, lembaran jawaban AUM PTSDL Mahasiswa diolah dengan manual
3). Hasil
Hasil pengolahan AUM PTSDL Mahasiswa  diolah dalam format data individual maupun kelompok. Berikut ini disajikan gambaran hasil pengolahan AUM PTSDL Mahasiswa (individu):
Tabel 05: Data Individual AUM PTSDL  mahasiswa BKI VA
No
Nama Siswa
Mutu Kegiatan Belajar
Masalah
Skor
%
Jumlah
%
1
Adi Sumardi
94
28
92
56
2
Agus Lutfi Mubarok
173
52
50
30
3
Alpi Sahri
145
44
62
38
4
Angga Mustofa Adji




5
Burhanuddin Nst.
108
33
80
48
6
Cut Masni
180
55
28
17
7
Debby Shintya A
128
39
66
40
8
Arif Munandar
132
40
58
32
9
Ersa Wahyuni
111
34
89
54
10
Fatimah Aisyah Binti Abu Bakar




11
Fatimah Mudzazanah
101
31
85
51
12
Fika Handani
111
34
80
48
13
Gesi Trimandani
169
51
58
35
14
Hendah S Yaman
152
46
65
39
15
Herman Sugdi
127
39
92
56
16
Ika Sarlina




17
Lini Marliati
74
22
100
61
18
M. Aiman Bin Zulkifli
110
30
68
41
19
Minarti
116
35
84
50
20
M. Ilyas
163
49
45
27
21
M. Hanafi
57
17
116
70
22
M. Syukri Bin Abu Bakar
156
47
54
33
23
Nurfadillah
209
63
27
16
24
Nurmida
24
7
119
72
25
Rifkha Fadilah
124
38
75
45
26
Riya Susanti




27
Rosdiana
125
38
77
47
28
Sarwendah
107
32
71
43
29
Dewi Safrida
170
52
50
32
30
Tantia Rizqi Anissa
88
27
103
62
31
Nurfahanna Z Binti M. Tahir
120
36
73
44
32
Umar Talo
169
51
51
31
33
Ummu Umaira Binti Kamaruddin




34
Wardani
73
22
112
68
35
Widya Safitri
147
45
49
30
36
Zuliana
167
51
55
33

Berdasarkan Tabel 05 di atas, dapat disimpulkan bahwa Mahasiwa yang paling banyak mengalami masalah adalah dengan jumlah skor 162 dengan jumlah persen 49%.

Tabel 06 : Data Kelompok AUM PTSDL mahasiswa BKI VA

NO
BIDANG MASALAH
SKOR

Masalah Berat
Ter-tinggi
Ter-rendah
JML
Rata – Rata Per - MHS
Ter-tinggi
Ter-rendah
Jml
Rata – Rata Per – MHS
1
2
3
4
5
6
7

9
1.
Prasyarat Penguasaan Materi PelajaranP (20)
28
5
537
15
20
1
340
9
2.
Keterampilan Belajar  T  (75)
82
12
1746
47
65
7
1157
31
3.
Sarana Belajar   S(15)
41
4
526
14
11
1
207
6
4.
Keadaan Diri sendiri   D (30)
38
10
896
24
21
     5
460
12
5.
Keadaan Lingkungan Fisik
& Sosio-Emosional L (25)
35
10
832
22
21
3
368
10
             Keseluruhan                                                  (165)
82
4
4537
123
65
1
2532
68












Berdasarkan Tabel 06 di atas, terlihat bahwa: AUM PTSDL format kelompok  masalh terbanyak yaitu dibidang Sarana Belajar dengan jumlah 1014.
4). Tindak lanjut layanan Konseling
Tindak lanjut yang akan diberikan yaitu layanan informasi dan layanan konseling dan bimbingan kelompok yaitu layanan informasi guna untuk memberikan informasi pada kebutuhan klien yang menjadikan masalah. Sedangkan pada layanan konseling dan bimbingan kelompok ini guna untuk memberikan arahan kepada lokal jurusan Bimbingan Kinseling Islam semester VA.
B.  PENGADMINISTRASIAN SOSIOMETRI
1.    Tujuan
Sosiometri adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seseorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok, Tujuannya, untuk menemukan siswa mana yang ternyata mempunyai masalah penyesusaiaan diri dalam kelompoknya. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa-siswa dengan penerimaan sosialnya. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian siswa terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu.
2.    Pelaksanaan
Pelaksanaan sosiometri diadakan pada tanggal 29 oktober 2013 di pakultas dakwah dan komunikasi. Pelaksanaan sosiometri dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut:
-          Tahap persiapan
  1. Menentukan kelompok yang akan di selidiki.
  2. Memberikan informasi kepada kelompok yang hendak di selidiki.
  3. Mempersiapkan angket sosiometri.
-          Tahap pelaksanaan
  1. Pelaksana sosiometri menjelaskan tentang pengertian, tujuan, manfa’at dan Azas-Azas dari Sosiometri.
  2. Menjelaskan teknis pengisian sosiometri.
  3. Membagikan lembaran atau angket sosiometri kepada kelompok yang di selidiki.
  4. Memberikan kesempatan kepada klien  untuk bertanya jika ada yang belum di mengerti tentang sosiometri.
  5. Mempersilahkan klien untuk mengisi lembaran yang telah di bagikan.
  6. Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah lembaran atau angket tersebut sudah di isi dengan benar.
  7. Mengumumkan siapa yang tervaforit di kelompok yang di selidiki tadi, dan tidak memberitahukan siapa yang terisolasi di kelompok tersebut.
3.    Pengolahan
     Lembaran sosiometri siswa diolah secara manual dengan membuat tabulasi sosiometri dan satu persatu isian sosiometri siswa dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat dilihat siapa memilih siapa, serta jumlah yang mendapat pilihan I, II dalam tabel ini terlihat siswa yang disenangi dan tidak disenangi (terisolir) dalam kelompok satu kelas tersebut data ini dapat dapat dilihat pada lampiran .
  1. Hasil
Hasil pengolahan sosiometri baik berupa data teman yang di senangi maupun tidak di senangi ( terisolir). Dapat dilihat hasil datanya dalam tabel di bawah ini :
Nama Klien
Jumlah Teman yang Memilih
Skor
Keterangan
Mista
5
8
Terfavorit
Ayuning Tyas Dewi Utami Putri
3
6
Terisolir

Dari hasil sosiometri , dapat disimpulkan siswa yang berjumlah 21 0rang dari jurusan PGMI III D Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau yang menjadi teman yang di senangi ( terfavorit) yaitu Mista dengan jumlah skor 8. Sedngkan yang tidak di senangi ( terisolir ) yaitu Ayuning Tyas Dwi Utami Putri dengan jumlah skor 6.

  1. Aplikasi Layanan Bimbingan dan Konseling
 Karena selain dilihat dari individunya kita juga dapat mengetahui bagaimana seseorang mampu memberikan penilaiaan terhadap dirinya juga orang lain, selain itu sosiometri juga mempunyai azas kerahasiaan dimana seseorang yang ingin mengetahui bagaimana kepribadiannya, ataupun apakah ia disenangi ataupun dibenci, namun tanpa diketahui oleh orang lain. Disinilah pada sosiometri ini mengemban rahasia, karena dengan adanya azas kerahasiaan maka setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih orang-orang yang menurut mereka apakah ia disenangi taupun tidak disenangi.












C.    PENGADMINISTRASIAN INVENTORI SELF ESTEEM
1.    Tujuan
            Inventori Self Esteem merupakan suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan tentang sifat, keadaan, dan kegiatan tertentu dan sejenisnya, dan daftar pernyataan tersebut subjek/individu yang hendak kita kumpulkan datanya diminta untuk memilih mana-mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Setiap pernyataan yang sesuai dengan dirinya diberi check list dan pernyataannya yang tidak sesuai dengan dirinya tidak diisi, tidak apa-apa. Tujuannya, untuk mengumpulkan data dan informasi yang digunakan untuk memahami diri individu tentang temperamen, karakter, penyesuaiaan diri, sikap, minat, kebiasaan belajar, gambaran diri, jenis masalah.
2.    Pelaksanaan
       Pelaksanaan Self Esteem diadakan pada tanggal 03 desember 2014. Di  peternakan  semester IIIB Pelaksanaan sosiometri dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut:
-          Subjek individu ataupun responden supaya memilih pernyataan yang cocok dengan dirinya dengan cara memberi tanda tertentu (x) atau check list
-          Sementara pernyataan yang tidak cocok tidak perlu dijawab atau dilewati. Tetapi pada inventory tertentu ada petunjuk bahwa setiap nomer harus dijawab.
  1. Pengolahan
        Lembaran Self Esteem siswa diolah secara manual dengan membuat tabulasi Self Esteem dan satu persatu isian Self Esteem siswa dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat dilihat poin-poin setiap bidang, seperti pribadinya, sosialnya, umumnya, dan lienya. Setelah itu baru akan diketahui bagaimana ia mampu memberikan nilai disetiap skor bidangnya, apakah ia termasuk kategori tinggi, sangat tinggi, rendah, sangat rendah dan sedang, serta dapat untuk mengetahui kemampuan diri. dapat dilihat pada lampiran .
  1. Hasil
        Dapat disimpulkan dilembaran Self Esteem sebagian besar mahasiswa Jurusan ilmu peternakan semester IIIB jika disimpulkan pada rata-rata skor Personal, Sosial, General, Dan Total, Lienya kebanyakan mereka berada pada skor rendah dan sangat rendah
  1. Aplikasi Layanan Bimbingan dan Konseling
         Didalam aplikasi layanan  bimbingan dan konseling, dapat kita ketahui bahwa seseorang apakah ia mampu ataupun tidak dalam menilai dirinya sendiri, dan bagaimana ia bisa mencapai dengan skor yang baik. Serta dapat mengetahui berapa skor untuk pribadinya, sosialnya, umum serta berapa kali ia berbohong. Dari situlah kita dapat mengetahui skor tiap-tiap mahasiswa/mahasiswinya, kebanyakan mereka memperoleh rendah dan rata-rata sedang hanya sedikit sekali yang memperoleh pada skor tinggi ataupun sangat tinggi.













D.    PENGADMINISTRASIAN INVENTORI LOCUS OF CONTROL
1. Tujuan
              Locus Of Control adalah keyakinan manusia mengenai apa yang menjadi penyebabnya yang baik dan buruk, yang terjadi dikehidupannya. Seseorang dengan internal localnya adalah mereka yang merasa bertanggung jawab atas kejadian yang telah diperbuat, ada dua jenis locus internal yaitu kegagalan dan keberhasilan yang dilakukan seseorang dikarenakan diri sendiri bukan karena orang lain, sebaliknya eksternal lebih rileks, menikmati hidupnya, dan mengalir seperti apa adanya. Orang seperti ini lebih mempercayai takdir, nasib baik. Tujuannya, individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan dengan keyakinan akan berhasil atau akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.  Pelaksanaan  
       Pelaksanaan Self Esteem diadakan pada tanggal 03 desember 2014 di  Jurusan peternakan IIIB Pelaksanaan Locus Of Control dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut:
-          Subjek individu ataupun responden supaya memilih pernyataan yang cocok dengan dirinya dengan cara memberi tanda tertentu (x) atau check list
-          Sementara pernyataan yang tidak cocok tidak perlu dijawab atau dilewati. Tetapi pada inventory tertentu ada petunjuk bahwa setiap nomer harus dijawab
  1. Pengolahan
        Lembaran Locus Of Control mahasiswa diolah secara manual dengan membuat Rekapitulasi Locus Of Control dan satu persatu isian Locus Of Control mahasiswa dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat dilihat siapa-siapa saja yang termasuk kategori internal dan eksternal. saja data ini dapat dapat dilihat pada lampiran.
4.    Hasil
        Dapat disimpulkan bahwa jurusan peternakan semester IIIB  sebagian besar mahasiswanya termasuk kedalam kategori internal daripada eksternal, dan yang termasuk kategori eksternal hanya  terdapat 6 orang, sedangkan yang kedalam kategori internal hampir mencapai rata-rata dari sebagian mahasiswa/mahasiswi Jurusan peternakan semester IIIB.

  1. Aplikasian Layanan Bimbingan dan Konseling
       Dalam layanan bimbingan dan konseling, pada locus of control kebanyakan mahasiswa/mahasiswi tersebut bisa kita lihat banyak yang bisa menilai dirinya serta memberikanl penilaiaan terhadap dirinya sendiri, serta dapat diambil kesimpulannya bahwa dari hasil locus of control, rata-rata mahasiswa/mahasiswi jurusan bimbingan Konseling Islam mendapatkan skor internal daripada eksternal. Seseorang dengan internal localnya adalah mereka yang merasa bertanggung jawa atas kejadian yang telah diperbuat, ada dua jenis locus internal yaitu kegagalan dan keberhasilan yang dilakukan seseorang dikarenakan diri sendiri bukan karena orang lain, sebaliknya eksternal lebih rileks, menikmati hidupnya, dan mengalir seperti apa adanya. Orang seperti ini lebih mempercayai takdir, nasib baik.



BAB II
PENUTUP
a.  Kesimpulan
1)      AUM Umum Mahasiswa adalah alat untuk mengungkapkan maslah-masalah umum, ataupun dapat dikatakan sebagai alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, masing-masing dibentuk dalam :
a.       Format 1 untuk mahasiswa
b.      Format 2 untuk siswa SLTA
c.       Format 3 untuk siswa SLTP
d.      Format 4 untuk siswa SD
e.       Format 5 untuk anggota Masyarakat
2)      AUM PTSDL Mahasiswa dengan memperhatikan format dan kandungan isi SSHA dan PSKB sertai pengalaman pemakaiaan terjemahan/adaptasinya selama ini, serta didorong oleh untuk menyususn sendiri instrumen sejenis SSHA atu PSKB yang lebih sesuai dengan keinginan kondisi tanah air, maka disusunlah alat ungkap masalah belajar baru dengan disertai harapan untuk dapat dipergunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling dalam konteks indonesia. Alat baru ini disebut Alat Ungkap Masalah PTSDL (disingkat AUM PTSDL). Sebagaimana juga SSHA, AUM PTSDL, sebagai alat ungkap masalah merupakan instrumen yang
3)       cukup sederhana dan mudah untuk mengkomunikasikan berbagai masalah yang dialami siswa/mahasiswa (calon klien) kepada personil yang akan membantunya (seperti dosen pembimbing, guru pembimbing disekolah, atau konselor) masing-masing dibentuk dalam :
a.       Format 1 untuk mahasiswa
b.      Format 2 untuk siswa SLTA
c.       Format 3 untuk siswa SLTP
d.      Format 4 untuk siswa SD
4) Sosiometri adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seseorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok, Tujuannya, untuk menemukan siswa mana yang ternyata mempunyai masalah penyesusaiaan diri dalam kelompoknya.
5)   Inventori Self Esteem merupakan suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan tentang sifat. Setiap pernyataan yang sesuai dengan dirinya diberi check list dan pernyataannya yang tidak sesuai dengan dirinya tidak diisi, tidak apa-apa. Tujuannya, untuk mengumpulkan data dan informasi yang digunakan untuk memahami diri individu tentang temperamen, karakter, penyesuaiaan diri, sikap, minat, kebiasaan belajar, gambaran diri, jenis masalah.
6)     Locus Of Control adalah keyakinan manusia mengenai apa yang menjadi penyebabnya yang baik dan buruk, yang terjadi dikehidupannya.
b.  Saran
Semoga dengan adanya pengaplikasian dan praktek ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh Mahasiswa dan instansi laiinya.