LAPORAN
PRAKTEK
INSTRUMEN NONTRES
DI
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Diajukan
Sebagai Syarat Kelulusan
Mata
Kuliah Instrumen Nontes
Dosen
Pembimbing
Dessy
Syofianti, S.Sos.I, S.Pd, M.Pd
Oleh:
Ahmad Syarif
11242103177
JURUSAN
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2014/2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Tujuan
C.
Sasaran
Kegiatan
D.
Waktu Pelaksanaan
E.
Ruang Lingkup Pembahasan Laporan
BAB II. PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
INSTRUMEN NON TES DI PGMI III D FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUSKA RIAU
A. Pengadministrasian AUM
B. Pengadministrasian Sosiometri
C. Pengadministrasian Inventori Self Esteem
D. Pengadministrasian Inventori Locus of Control
BAB III. PENUTUP
- KESIMPULAN
- SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konselor
memiliki posisi strategis untuk melakukan berbagai perubahan, peningkatan dan
pengembangan dalam penyelenggaraan proses pendidikan disuatu instansi.Pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dari suatu pendidikan yang
dijalankan di suatu instansi pendidikan. karena permasalahan yang dialami para
klien di suatu instansi pendidikan sering kali tidak dapat dipingkiri, pada
kenyataan selama ini guru bimbingan dan konseling atau konselor lebih bnayak mengambil peran sebagai pelaksanaan
kurikulum dan pelaksanaan administrative dalam pelayanan ., untuk
memepertimbangkan berbagai kondisi yang ada, maka dalam topic ini mengenalkan
konsep dasar asesmen, berbagai alat asesmen, keekuatan dan kelemahan alat
asesmen teknik nontes, serta melatih kemampuan untuk menguasai implementasi
praktis alat asesmen nontes, meliputi merancang, menggunakan, menganalisa dan
melaporkan hasilnya. Pelayanan bimbingan dan konseling di sini merupakan
pelayanan untuk semua peserta didik yang mengacu pada keseluruhan perkembangan
mereka, yang meliputi dimensi diri pribadi mereka.
dimensi
kesosialan, dimensi kesusialaan, dan dimensi keberagamaan dalam rangka
mewujudkan kepribadian mereka yang sesungguhnya. Pelayanan bimbingan dan
konseling akan memfasilitasi pengembangan peserta didik secara tersendiri,
kelompok atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi
serta peluang-peluang yang dimiliki.
Instrumen
nontes dalam layanan Bimbingan Konseling sangatlah penting. Ini dikarenakan
untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh klien, seorang konselor harus mampu
menilai serta mengetahui masalah atau beban yang dihadapi oleh klien, seorang
konselor harus mampu mengukur serta mengetahui masalah-masalah yang dihadapi
oleh klien, salah satunya dengan cara pengisisan AUM UMUM yang bertujuan untuk
melihat masalah-masalah umum yang terjadi pada klien, pengisian AUM PTSDL, yang
mana bertujuan untuk melihat masalh-masalha khusus yang terkait dengan kegiatan
belajar klien serta sosiometri yang bertujuan untuk melihat hubungan sosial
antar individu satu individu lainnya di dalam kelompok, Locus Of Control berfungsi untuk Bagaimana seseorang menilai
atau/mempersepsikan hal-hal yang terjadi pada dirinya
, Self Esteem berfungsi sejauh
mana seseorang mengetahui tentang dirinya,
menilai dirinya positif dan negatif . dan melakukan tindak lanjut dari
hasil asesmen dengan membuat program layanan bimbingan dan konsling yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pesrta didik.
B. Tujuan
1.
Laporan ini di
buat untuk mengetahui bagaimana hasil praktek lapangan yang telah dilaksanakan
di jurusan pendidikan guru madrasyah ibtidayyah ( PGMI ) fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang mana dilaksanakan pada 09 Desember 2014.
2.
Laporan ini
dibuat untuk sebagai memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kulian Pengukuran
Perilaku Nontes.
C. Sasaran
Kegiatan
Sasaran praktek adalah kepada mahasiswa/mahasiswi
Fakultas tarbiyah dan keguruan jurusan PGMI UIN SUSKA yang diberikan oleh mahasiswa
jurusan BKI VB fakultas dakwah dan komunikasi UIN SUSKA RIAU
1.
AUM UMUM dan
AUM PTSDL mahasiswa adalah
mahasiswa uin suska riau fakultas dakwah dan ilmu komunikasi jurusan bimbingan
konseling islam V A,
2.
AUM UMUM
MASYARAKAT adalah ada tiga orang. Dua orang ibu rumah tangga
dan satu orang laki laki yang sudah menikah . Sosiometri, Locus of Control, Self Esteem adalah Mahasiswa fakultas
tarbiyah dan keguruan jurusan pendidikan guru madrasyah ibtidayyah III D UIN Suska Riau.
D.
Waktu Pelaksanaan
Adapun kegiatan pelaksanaan pengisian
instrument nontes ini dilaksanakan selama tepatnya yaitu:
1. AUM Masyarakat pada tanggal 26 – 27 Oktober 2014
2. AUM PTSDL pada tanggal 21 Oktober 2014
3. Sosiometri, Locus of Control, Self Esteem pada
tanggal 09 desember 2014
4. AUM Umum Mahasiswa Pada Tanggal 13 Oktober 2014
E. Ruang Lingkup Pembahasan Laporan
Laporan Aplikasi Instrumen Non Tes di UIN SUSKA FAKULTAS Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan PGMI III D dirumuskan Sebagai berikut:
1. Aplikasi Instrumen Non Tes Bimbingan
Konseling:
a. Data
Pribadi Klien
b. AUM
UMUM
- Aum Umum Mahasiswa (format Individu dan
Kelompok)
-
Aum Umum Masyarakat (format Individu dan Kelompok)
c.
AUM PTSDL Mahasiswa (format Individu dan Kelompok)
d.
SOSIOMETRI
e.
Inventori Self Esteem
f.
Inventori Locus Of Control
g.
Dokumentasi
ii.
Aplikasi Penampilan Data Instrumen Non
Tes
iii.
Aplikasi Layanan Bimbingan konseling
iv.
lampiran, memuat himpunan data-data yang terkumpul selama kegiatan yakni:
a. Data pribadi
-
Data Pribadi Klien
-
Aum Umum Mahasiswa (Individual)
-
Aum PTSDL Mahasiswa (Individual)
-
Aum Umum Masyarakat (Individual)
b.
Data kelompok
-
Sosiometri
-
Aum Umum Mahasiswa (Kelompok)
-
Aum PTSDL (Kelompok)
-
Inventori Self Estreem
-
Locus of Control
-
Aum Umum Masyarakat (Kelompok)
c.
Data Khusus
-
Dokumentasi
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
INSTRUMEN
NON TES
DI UIN SUSKA RIAU
A. PENGADMINISTRASIAN
AUM
Pengertian AUM
adalah alat ungkap masalah alat ungkap masalah ini terbagi dua, yang pertama
alat mengungkakap masalah-masalah umum dan yang keduanya alat mengungkap
masalah-masalah khusus. Kedua jenis alat ungkap masal ini yang dikenal dengan
AUM “Umum” dan AUM “Belajar”, masing-masing dibentuk didalam
1.
Format
1 umum mahsiswa
Komposisi
dibuat dengan memperhatikan ruang lingkup dan kondisi kehidupan mahasiswa pada
umumnya, berisi sejumlah item yang memuat berbagai masalah yang dihadapi
mahasiswa. dikelompokan
kedalam sepuluh bidang, yaitu:
a. Jasmani dan kesehatan
b. Diri pribadi
c. Hubungan sosial
d. Ekonomi dan keuangan
e. Karir dan perkerjaan
f. Pendidikan dan pelajaran
g. Agama, nilai dan moral
h. Hubungan muda mudi dan perkawinan
i.
Keadaan
dan hubungan dalam keluarga
j.
Waktu senggang
Hasil
penggunaan AUM –U F1, dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun dosen
pembimbingnya, yaitu memberi peluang kepada mahasiswa untuk memahami masalahnya
sehingga diharapkan akan menggerakkan mahasiswa untuk menggunakan layanan
bimbingan dan konseling di perguruan tingginya.
2.
Format
2 untruk siswa SLTA
3.
Format
3 untuk siswa SLTP
4.
Format
4 untuk siswa SD
1)
Pengadministrasian Aum Umum
AUM umum adalah sebuah intrumen yang digunakan untuk
mengkomunikasikan berbagai masalah yang dialami (calon) klien kepada personil
yang akan membantunya (seperti Dosen Pembimbing, Guru Pembimbing di sekolah atau Konselor).
Pengguanan AUM umum di administrasikan kepada peserta didik dan dapat digunakan
secara perorangan, kelompok, maupun klasikal. AUM ini untuk mempermudah peserta
didik daalm menggunakannya, maka sebagai layanan konseling menyediakan petunjuk
pengerjaan yang dibuat secara terpisah.
AUM umum ini digunakan dalam rangka
memahami dan memperkirakan masalah-masalah yang dihadapi klien.AUM Umum ini ialah sebagai sarana mempermudah para
konselor untuk membantu memecahkan masalah si klien. Alat
Ungkap Masalah ini didesain untuk mengungkap
a. Aum Umum (Mahasiswa)
1). perencanaan
sebelum
melakukan Pengadministrasian AUM Umum Mahasiswa disisni saya melakukan perencanaan
untuk menentukan tempat, waktu dan jumlah peserta sebagai berikut:
a.
Menetapkan waktu, sasaran dan jumlah peserta didik yang akan mendapatkan
layanan konseling.
b.
Menyiapkan Buku AUM_U sejumlah peserta didik.
c.
Menyiapkan lembar jawaban AUM U sesuai jumlah peserta didik.
d.
menyiapkan ruang dengan situasi tenang, pencahayaan, kursi yang nyaman.
2. pelaksanaan
AUM umum pengadministrasian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2014
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Memberikan verbal setting sebelum
memulai ( menjelaskan tujuan, manfaat, dan kerahasiaan).
b.
Meminta individu menyiapkan alat tulis.
c.
Membagi lembaran dan jawaban AUM-U
d.
Memberi instruksi cara pengerjaan AUM-U
e. Menginformasikan bahwa pengerjaan
AUM-U tidak memiliki batas waktu, akan tetapi peserta didik diminta bekerja secara teliti,
sungguh-sungguh, cepat, dan tidak membuang waktu.
f. Melakukan pemeriksaan ketepatan
peserta didik dalam cara mengisi AUM-U
g. Mengumpulkan kembali buku dan lembar
jawaban hasil pengisian AUM-U. Lembar jawaban yang dikumpul diperisa kembali
apakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak.
3. Pengolahan
Konselor melakukan pengolahan hasil AUM-U dengan
melakukan penghitungan secara manual.
4). Hasil
Hasil pengolahan AUM Umum Mahasiswa diolah dalam format data individual maupun kelompok. Berikut ini disajikan
gambaran hasil pengolahan AUM
Umum Mahasiswa (individu):
No
|
Nama Klien
|
Masalah
|
Jumlah Masalah Berat
|
|
Jumlah
|
%
|
|||
1
|
Adi Sumardi
|
101
|
45
|
11
|
2
|
Agus Lutfi Mubarok
|
37
|
16
|
2
|
3
|
Alpi Sahri
|
31
|
14
|
2
|
4
|
Angga Mustofa Adji
|
55
|
24
|
2
|
5
|
Burhanuddin Nst.
|
59
|
26
|
6
|
6
|
Cut Masni
|
109
|
48
|
10
|
7
|
Debby Shintya A
|
36
|
16
|
7
|
8
|
Dedi Putera
|
66
|
29
|
5
|
9
|
Ersa Wahyuni
|
60
|
27
|
|
10
|
Fatimah Aisyah Binti Abu Bakar
|
|
|
|
11
|
Fatimah Mudzazanah
|
95
|
42
|
10
|
12
|
Fika Handani
|
36
|
16
|
4
|
13
|
Gesi Trimandani
|
50
|
22
|
10
|
14
|
Hendah S Yaman
|
84
|
37
|
16
|
15
|
Herman Sugdi
|
96
|
42
|
|
16
|
Ika Sarlina
|
13
|
6
|
8
|
17
|
Lini Marliati
|
134
|
60
|
10
|
18
|
M. Aiman Bin Zulkifli
|
10
|
4
|
4
|
19
|
Minarti
|
65
|
29
|
11
|
20
|
M. Ilyas
|
23
|
10
|
2
|
21
|
M. Hanafi
|
21
|
9
|
7
|
22
|
M. Syukri Bin Abu Bakar
|
17
|
8
|
2
|
23
|
Nurfadillah
|
51
|
22
|
12
|
24
|
Nurmida
|
61
|
26
|
10
|
25
|
Rifkha Fadilah
|
47
|
20
|
4
|
26
|
Riya Susanti
|
57
|
25
|
5
|
27
|
Rosdiana
|
24
|
11
|
|
28
|
Sarwendah
|
99
|
44
|
3
|
29
|
Silvi Andriani
|
75
|
33
|
17
|
30
|
Sisca
|
60
|
27
|
12
|
31
|
Nurfahanna Binti M. Tahir
|
43
|
19
|
|
32
|
Umar Talo
|
14
|
6
|
3
|
33
|
Ummu Umaira Binti Kamaruddin
|
36
|
16
|
10
|
34
|
Wardani
|
68
|
30
|
7
|
35
|
Widya Safitri
|
14
|
6
|
10
|
36
|
Zulfan Efendi
|
37
|
16
|
4
|
Berdasarkan Tabel 0.1 di atas, dapat
disimpulkan bahwa Mahasiswa paling banyak mengalami masalah berat dengan skor 102 dan Hamsi dengan
skor 103.
NO
|
BIDANG MASALAH
|
Masalah keseluruhan
|
Masalah Berat
|
|||||
Ter-tinggi
|
Ter-rendah
|
JML
|
%
|
Rata – Rata Per - MHS
|
JML
|
Rata – Rata Per – MHS
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
1.
|
Jasmani dan Kesehatan (JDK)
(25)
|
11
|
1
|
135
|
15
|
4
|
20
|
1
|
2.
|
Diri Pribadi (DPI) (20)
|
17
|
1
|
298
|
40
|
8
|
57
|
2
|
3.
|
Hubungan Sosial (HSO) (15)
|
15
|
1
|
121
|
22
|
3
|
15
|
0,4
|
4.
|
Ekonomi dan Keuangan (EDK) (15)
|
11
|
1
|
144
|
26
|
4
|
19
|
1
|
5.
|
Karir dan Pekerjaan (PDP) (15)
|
14
|
1
|
224
|
40
|
6
|
28
|
1
|
6.
|
Pendidikan dan Pelajaran (PDP)
(45)
|
30
|
3
|
489
|
29
|
13
|
69
|
2
|
7.
|
Agama, Nilai dan Moral (ANM)
(30)
|
17
|
1
|
190
|
17
|
5
|
14
|
0,3
|
8.
|
Hubungan Muda-Mudi
dan Perkawinan (HMMP) (25)
|
8
|
1
|
90
|
10
|
2
|
7
|
1
|
9.
|
Keadaan dan Hubungan
dalam Keluarga (KHK) (25)
|
11
|
1
|
179
|
19
|
5
|
34
|
0,1
|
10.
|
Waktu Senggang (WSG) (10)
|
10
|
1
|
82
|
22
|
2
|
2
|
0,05
|
Keseluruhan (225)
|
30
|
1
|
1950
|
23
|
53
|
265
|
7
|
4). Tindak lanjut layanan Konseling
Tindak
lanjut yang diberikan kepada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling yaitu
diberikan layanan konten adalah layanan
yang digunakan agar Mahasiswa dapat mengasah keterampilan khusus yang mereka
miliki agar Mahasiswa menjadi lebih baik dan dapat memanfaatkan potonsi yang
dimilikinya.
b. Aum
Umum (Masyarakat)
1). Pelaksanaan
Pengadministrasian
AUM Umum Masyarakat dilaksanakan
pada tanggal:
26
oktober 2014 dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Petunjuk Pengerjaan
Didalam
petunjuk pengerjaan ini, telah tercantum didalam buku AUM. Petunjuk dibacakan
oleh penyelenggara administrasi AUM (seperti dosen pembimbing), agar mahasiswa (calon) pengisi AUM memperoleh
pemahaman yang lengkap
b.
Lembar Jawaban Terpisah
Dalam
menuliskan identitas diri, ataupun jawaban AUM UMUM, maka tidak boleh
dicoret-coret, ditulisi, ataupun diberi tanda apapun. Karena lembar jawaban
nantinya akan dikumpul bersama buku AUM
c.
Waktu Untuk Penyelenggaraan
Untuk
mengisi AUM, tidak diukur dengan alat ukur, karena waktu yang telah disediakan
untuk mengerjakan AUM tidak harus terburu-buru. Untuk memberikan penjelasan
tentang kegunaan AUM dan hal-hal yang
berkaitan dengannya, diperlukan waktu selama 30 menit, dan untuk mengerjakan
AUM diperlukan waktu selama 50-60 menit
d.
Pengumpulan Lembaran Jawaban
Lembaran
jawaban masyarakat sebelum dikumpulkan secara cermat. Setidaknya diperiksa oleh
dosen pembimbing terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah masyarakat telah
mengisi dengan benar dan teliti, atau tidak. Salah satu yang amat penting
adalah bahwa semua lembar jawaban itu harus dipelihara dan dijaga kerahasiannya
e.
Frekuensi Pengadministrasian
Kalau
AUM dilakukan pada masyarakat maka cara pelaksanaannya ataupun hanya dilakukan
1 kali dalam setahun, karena dengan adanya AUM untuk mengetahui apakah
seseorang masih mempunyai masalah yang sama , ataupun tidak
2). Pengolahan
Setelah
dilakukan pengadministrasian,
lembaran jawaban AUM Umum Masyarakat diolah dengan
manual
3). Hasil
Hasil pengolahan AUM Umum Masyarakat diolah
dalam format data individual
maupun kelompok. Berikut ini disajikan gambaran hasil pengolahan AUM Umum Masyarakat (individu):
Tabel
03 : Data Individual AUM Umum Masyarakat
Wiraswasta
No
|
Nama
|
Masalah
|
Jumlah Masalah Berat
|
|
Jumlah
|
%
|
|||
1
|
M. Yunus
|
16
|
7
|
4
|
2
|
Leli Khairani
|
31
|
13
|
6
|
3
|
Nelly Hayati
|
52
|
21
|
8
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan Tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa masyarakat paling banyak mengalami masalah adalah Nelly
hayatengan jumlah masalah keseluruhan 52 atau 21 %.
Tabel
04 : Data Kelompok AUM
Umum Masyarakat Wiraswasta
NO
|
BIDANG MASALAH
|
Masalah keseluruhan
|
Masalah Berat
|
|||||
Tertinggi
|
Terendah
|
JML
|
%
|
Rata – Rata Per – MHS
|
JML
|
Rata – Rata Per – MHS
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
1.
|
Jasmani
dan Kesehatan (JDK) (30)
|
7
|
3
|
13
|
14
|
4
|
1
|
0,3
|
2.
|
Diri
Pribadi (DPI) (30)
|
10
|
5
|
15
|
17
|
5
|
4
|
1,3
|
3.
|
Hubungan
Sosial dan Kemasyarakatan (HSK) (25)
|
5
|
2
|
9
|
12
|
3
|
-
|
-
|
4.
|
Keadaan
dan Hubungan dalam Keluarga (KHK) (25)
|
7
|
3
|
14
|
5
|
5
|
5
|
2
|
5.
|
Pendidikan
Karir dan Pekerjaan (PKP) (35)
|
3
|
1
|
7
|
7
|
2
|
1
|
0,3
|
6.
|
Agama,
Nilai dan Moral (ANM) (30)
|
10
|
3
|
13
|
14
|
4
|
2
|
1
|
7.
|
Hubungan
Jenis Kelamin dan Perkawinan (HKP) (40)
|
10
|
1
|
14
|
12
|
5
|
2
|
1
|
8.
|
Ekonomi
dan Keuangan (EDK) (20)
|
4
|
1
|
7
|
12
|
2
|
-
|
-
|
9.
|
Waktu
Senggang (WSG) (10)
|
1
|
1
|
3
|
10
|
1
|
2
|
1
|
Keseluruhan (225)
|
10
|
1
|
87
|
12
|
29
|
-
|
-
|
Berdasarkan Tabel 04 di atas, dapat
disimpulkan bahwa siswa paling banyak mengalami masalah adalah di bidang Diri
Pribadi,Agama Nilai dan
Moral, Dan Hubungan Jenis Kelamin dan Perkawinan dengan jumlah masalah
keseluruhan 10 atau 17 % .
4). Tindak lanjut layanan Konseling
Tindak
lanjut yang akan dilakukan oleh konselor yaitu melakukan layanan konseling perorangan, konseling perorangan
dapat digunakan dalam bimbingan
konseling untuk mengetahui masalah yang dihadapi setiap klien. Dengan layanan
konseling perorangan,dengan adanya konseling perorangan ini dapt menyelesaikan dan memberikan arahan kepada
klien dengan sesuai masalah yang dialaminya.
2. Pengadministrasian
AUM PTSDL (Mahasiswa)
1). Pelaksanaan
Pengadministrasian
AUM PTSDL Mahasiswa dilaksanakan
pada tanggal:
21 oktober 2014 dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Petunjuk Pengerjaan
Didalam
petunjuk pengerjaan ini, telah tercantum didalam buku AUM. Petunjuk dibacakan
oleh penyelenggara administrasi AUM (seperti dosen pembimbing), agar mahasiswa
(calon) pengisi AUM memperoleh pemahaman yang lengkap
- Lembar Jawaban Terpisah
Dalam
menuliskan identitas diri, ataupun jawaban AUM UMUM, maka tidak boleh
dicoret-coret, ditulisi, ataupun diberi tanda apapun. Karena lembar jawaban
nantinya akan dikumpul bersama buku AUM
- Waktu Untuk Penyelenggaraan
Untuk
mengisi AUM, tidak diukur dengan alat ukur, karena waktu yang telah disediakan
untuk mengerjakan AUM tidak harus terburu-buru. Untuk memberikan penjelasan
tentang kegunaan AUM dan hal-hal yang
berkaitan dengannya, diperlukan waktu selama 30 menit, dan untuk mengerjakan
AUM diperlukan waktu selama 50-60 menit
- Pengumpulan Lembaran Jawaban
Lembaran
jawaban masyarakat sebelum dikumpulkan secara cermat. Setidaknya diperiksa oleh
dosen pembimbing terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah masyarakat telah
mengisi dengan benar dan teliti, atau tidak. Salah satu yang amat penting
adalah bahwa semua lembar jawaban itu harus dipelihara dan dijaga kerahasiannya
- Frekuensi Pengadministrasian
Kalau
AUM dilakukan pada masyarakat maka cara pelaksanaannya ataupun hanya dilakukan
1 kali dalam setahun, karena dengan adanya AUM untuk mengetahui apakah
seseorang masih mempunyai masalah yang sama , ataupun tidak
2). Pengolahan
Setelah
dilakukan pengadministrasian,
lembaran jawaban AUM PTSDL Mahasiswa diolah dengan manual
3). Hasil
Hasil pengolahan AUM PTSDL
Mahasiswa diolah dalam format data individual maupun kelompok. Berikut ini disajikan
gambaran hasil pengolahan AUM
PTSDL Mahasiswa (individu):
Tabel 05: Data Individual AUM PTSDL mahasiswa BKI VA
No
|
Nama Siswa
|
Mutu Kegiatan Belajar
|
Masalah
|
||
Skor
|
%
|
Jumlah
|
%
|
||
1
|
Adi Sumardi
|
94
|
28
|
92
|
56
|
2
|
Agus Lutfi Mubarok
|
173
|
52
|
50
|
30
|
3
|
Alpi Sahri
|
145
|
44
|
62
|
38
|
4
|
Angga Mustofa Adji
|
|
|
|
|
5
|
Burhanuddin Nst.
|
108
|
33
|
80
|
48
|
6
|
Cut Masni
|
180
|
55
|
28
|
17
|
7
|
Debby Shintya A
|
128
|
39
|
66
|
40
|
8
|
Arif Munandar
|
132
|
40
|
58
|
32
|
9
|
Ersa Wahyuni
|
111
|
34
|
89
|
54
|
10
|
Fatimah Aisyah Binti Abu Bakar
|
|
|
|
|
11
|
Fatimah Mudzazanah
|
101
|
31
|
85
|
51
|
12
|
Fika Handani
|
111
|
34
|
80
|
48
|
13
|
Gesi Trimandani
|
169
|
51
|
58
|
35
|
14
|
Hendah S Yaman
|
152
|
46
|
65
|
39
|
15
|
Herman Sugdi
|
127
|
39
|
92
|
56
|
16
|
Ika Sarlina
|
|
|
|
|
17
|
Lini Marliati
|
74
|
22
|
100
|
61
|
18
|
M. Aiman Bin Zulkifli
|
110
|
30
|
68
|
41
|
19
|
Minarti
|
116
|
35
|
84
|
50
|
20
|
M. Ilyas
|
163
|
49
|
45
|
27
|
21
|
M. Hanafi
|
57
|
17
|
116
|
70
|
22
|
M. Syukri Bin Abu Bakar
|
156
|
47
|
54
|
33
|
23
|
Nurfadillah
|
209
|
63
|
27
|
16
|
24
|
Nurmida
|
24
|
7
|
119
|
72
|
25
|
Rifkha Fadilah
|
124
|
38
|
75
|
45
|
26
|
Riya Susanti
|
|
|
|
|
27
|
Rosdiana
|
125
|
38
|
77
|
47
|
28
|
Sarwendah
|
107
|
32
|
71
|
43
|
29
|
Dewi Safrida
|
170
|
52
|
50
|
32
|
30
|
Tantia Rizqi Anissa
|
88
|
27
|
103
|
62
|
31
|
Nurfahanna Z Binti M. Tahir
|
120
|
36
|
73
|
44
|
32
|
Umar Talo
|
169
|
51
|
51
|
31
|
33
|
Ummu Umaira Binti Kamaruddin
|
|
|
|
|
34
|
Wardani
|
73
|
22
|
112
|
68
|
35
|
Widya Safitri
|
147
|
45
|
49
|
30
|
36
|
Zuliana
|
167
|
51
|
55
|
33
|
Berdasarkan Tabel 05 di atas, dapat
disimpulkan bahwa Mahasiwa yang paling banyak mengalami masalah adalah dengan jumlah skor
162 dengan jumlah persen 49%.
Tabel 06 :
Data Kelompok AUM PTSDL mahasiswa BKI VA
NO
|
BIDANG MASALAH
|
SKOR
|
|
Masalah Berat
|
||||||
Ter-tinggi
|
Ter-rendah
|
JML
|
Rata – Rata Per - MHS
|
Ter-tinggi
|
Ter-rendah
|
Jml
|
Rata – Rata Per – MHS
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
9
|
||
1.
|
Prasyarat Penguasaan Materi PelajaranP (20)
|
28
|
5
|
537
|
15
|
20
|
1
|
340
|
9
|
|
2.
|
Keterampilan Belajar T (75)
|
82
|
12
|
1746
|
47
|
65
|
7
|
1157
|
31
|
|
3.
|
Sarana Belajar S(15)
|
41
|
4
|
526
|
14
|
11
|
1
|
207
|
6
|
|
4.
|
Keadaan Diri sendiri D (30)
|
38
|
10
|
896
|
24
|
21
|
5
|
460
|
12
|
|
5.
|
Keadaan Lingkungan Fisik
& Sosio-Emosional L (25)
|
35
|
10
|
832
|
22
|
21
|
3
|
368
|
10
|
|
Keseluruhan (165)
|
82
|
4
|
4537
|
123
|
65
|
1
|
2532
|
68
|
||
Berdasarkan Tabel 06 di atas, terlihat
bahwa: AUM
PTSDL format kelompok masalh terbanyak
yaitu dibidang Sarana Belajar dengan jumlah 1014.
4).
Tindak lanjut layanan Konseling
Tindak
lanjut yang akan diberikan yaitu layanan informasi dan layanan konseling dan
bimbingan kelompok yaitu layanan informasi guna untuk memberikan informasi pada
kebutuhan klien yang menjadikan masalah. Sedangkan pada layanan konseling dan
bimbingan kelompok ini guna untuk memberikan arahan kepada lokal jurusan
Bimbingan Kinseling Islam semester VA.
B. PENGADMINISTRASIAN
SOSIOMETRI
1. Tujuan
Sosiometri
adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seseorang
individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan
sosialnya dalam suatu kelompok, Tujuannya, untuk menemukan siswa mana yang
ternyata mempunyai masalah penyesusaiaan diri dalam kelompoknya. Membantu
meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa-siswa dengan penerimaan
sosialnya. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian siswa terhadap
masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan
sosiometri diadakan pada tanggal 29
oktober 2013 di
pakultas dakwah dan komunikasi. Pelaksanaan sosiometri
dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut:
-
Tahap
persiapan
- Menentukan kelompok yang akan di selidiki.
- Memberikan informasi kepada kelompok yang hendak di selidiki.
- Mempersiapkan angket sosiometri.
-
Tahap
pelaksanaan
- Pelaksana sosiometri menjelaskan tentang pengertian, tujuan, manfa’at dan Azas-Azas dari Sosiometri.
- Menjelaskan teknis pengisian sosiometri.
- Membagikan lembaran atau angket sosiometri kepada kelompok yang di selidiki.
- Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya jika ada yang belum di mengerti tentang sosiometri.
- Mempersilahkan klien untuk mengisi lembaran yang telah di bagikan.
- Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah lembaran atau angket tersebut sudah di isi dengan benar.
- Mengumumkan siapa yang tervaforit di kelompok yang di selidiki tadi, dan tidak memberitahukan siapa yang terisolasi di kelompok tersebut.
3. Pengolahan
Lembaran sosiometri siswa diolah secara manual dengan membuat tabulasi sosiometri dan
satu persatu isian sosiometri siswa dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat
dilihat siapa memilih siapa,
serta jumlah
yang mendapat pilihan I, II dalam tabel ini terlihat siswa yang disenangi dan tidak disenangi
(terisolir) dalam kelompok satu kelas tersebut data ini dapat dapat dilihat
pada lampiran .
- Hasil
Hasil pengolahan sosiometri baik berupa data teman yang di senangi maupun
tidak di senangi ( terisolir). Dapat dilihat hasil datanya dalam tabel di bawah
ini :
Nama Klien
|
Jumlah Teman
yang Memilih
|
Skor
|
Keterangan
|
Mista
|
5
|
8
|
Terfavorit
|
Ayuning Tyas
Dewi Utami Putri
|
3
|
6
|
Terisolir
|
Dari hasil
sosiometri , dapat disimpulkan siswa yang berjumlah 21 0rang dari jurusan PGMI
III D Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau yang menjadi teman yang di
senangi ( terfavorit) yaitu Mista dengan
jumlah skor 8. Sedngkan yang tidak di senangi ( terisolir ) yaitu Ayuning Tyas Dwi Utami Putri dengan
jumlah skor 6.
- Aplikasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Karena selain dilihat dari
individunya kita juga dapat mengetahui bagaimana seseorang mampu memberikan
penilaiaan terhadap dirinya juga orang lain, selain itu sosiometri juga
mempunyai azas kerahasiaan dimana seseorang yang ingin mengetahui bagaimana
kepribadiannya, ataupun apakah ia disenangi ataupun dibenci, namun tanpa
diketahui oleh orang lain. Disinilah pada sosiometri ini mengemban rahasia,
karena dengan adanya azas kerahasiaan maka setiap orang mempunyai kebebasan
untuk memilih orang-orang yang menurut mereka apakah ia disenangi taupun tidak
disenangi.
C.
PENGADMINISTRASIAN INVENTORI SELF
ESTEEM
1.
Tujuan
Inventori Self Esteem merupakan suatu metode
untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan tentang sifat, keadaan,
dan kegiatan tertentu dan sejenisnya, dan daftar pernyataan tersebut
subjek/individu yang hendak kita kumpulkan datanya diminta untuk memilih
mana-mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Setiap pernyataan yang sesuai
dengan dirinya diberi check list dan pernyataannya yang tidak sesuai dengan
dirinya tidak diisi, tidak apa-apa. Tujuannya, untuk mengumpulkan data dan
informasi yang digunakan untuk memahami diri individu tentang temperamen,
karakter, penyesuaiaan diri, sikap, minat, kebiasaan belajar, gambaran diri, jenis
masalah.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Self
Esteem diadakan pada tanggal 03 desember 2014. Di peternakan semester IIIB Pelaksanaan sosiometri dilakukan
dengan tahapan langkah sebagai berikut:
-
Subjek
individu ataupun responden supaya memilih pernyataan yang cocok dengan dirinya
dengan cara memberi tanda tertentu (x) atau check list
-
Sementara
pernyataan yang tidak cocok tidak perlu dijawab atau dilewati. Tetapi pada
inventory tertentu ada petunjuk bahwa setiap nomer harus dijawab.
- Pengolahan
Lembaran Self Esteem siswa diolah secara manual dengan membuat tabulasi Self Esteem dan satu
persatu isian Self Esteem siswa dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat
dilihat poin-poin setiap bidang, seperti pribadinya, sosialnya, umumnya, dan
lienya. Setelah itu baru akan diketahui bagaimana ia mampu memberikan nilai
disetiap skor bidangnya, apakah ia termasuk kategori tinggi, sangat tinggi,
rendah, sangat rendah dan sedang, serta dapat untuk mengetahui kemampuan diri. dapat
dilihat pada
lampiran .
- Hasil
Dapat disimpulkan dilembaran Self
Esteem sebagian besar mahasiswa Jurusan ilmu peternakan semester IIIB jika
disimpulkan pada rata-rata skor Personal, Sosial, General, Dan Total, Lienya
kebanyakan mereka berada pada skor rendah dan sangat rendah
- Aplikasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Didalam aplikasi layanan bimbingan dan konseling, dapat kita ketahui
bahwa seseorang apakah ia mampu ataupun tidak dalam menilai dirinya sendiri,
dan bagaimana ia bisa mencapai dengan skor yang baik. Serta dapat mengetahui
berapa skor untuk pribadinya, sosialnya, umum serta berapa kali ia berbohong.
Dari situlah kita dapat mengetahui skor tiap-tiap mahasiswa/mahasiswinya,
kebanyakan mereka memperoleh rendah dan rata-rata sedang hanya sedikit sekali
yang memperoleh pada skor tinggi ataupun sangat tinggi.
D.
PENGADMINISTRASIAN INVENTORI LOCUS
OF CONTROL
1. Tujuan
Locus Of Control adalah keyakinan manusia
mengenai apa yang menjadi penyebabnya yang baik dan buruk, yang terjadi
dikehidupannya. Seseorang dengan internal localnya adalah mereka yang merasa
bertanggung jawab atas kejadian yang telah diperbuat, ada dua jenis locus
internal yaitu kegagalan dan keberhasilan yang dilakukan seseorang dikarenakan
diri sendiri bukan karena orang lain, sebaliknya eksternal lebih rileks,
menikmati hidupnya, dan mengalir seperti apa adanya. Orang seperti ini lebih
mempercayai takdir, nasib baik. Tujuannya, individu tersebut akan membuat
tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan dengan keyakinan akan berhasil atau
akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Self
Esteem diadakan pada tanggal 03 desember 2014 di Jurusan peternakan IIIB Pelaksanaan Locus Of
Control dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut:
-
Subjek
individu ataupun responden supaya memilih pernyataan yang cocok dengan dirinya
dengan cara memberi tanda tertentu (x) atau check list
-
Sementara
pernyataan yang tidak cocok tidak perlu dijawab atau dilewati. Tetapi pada
inventory tertentu ada petunjuk bahwa setiap nomer harus dijawab
- Pengolahan
Lembaran Locus Of Control mahasiswa diolah secara manual dengan membuat
Rekapitulasi Locus Of Control dan satu persatu isian Locus Of Control mahasiswa
dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat dilihat siapa-siapa saja yang termasuk
kategori internal dan eksternal. saja data ini dapat dapat dilihat pada lampiran.
4.
Hasil
Dapat
disimpulkan bahwa jurusan peternakan semester IIIB sebagian besar mahasiswanya termasuk kedalam
kategori internal daripada eksternal, dan yang termasuk kategori eksternal
hanya terdapat 6 orang, sedangkan yang
kedalam kategori internal hampir mencapai rata-rata dari sebagian
mahasiswa/mahasiswi Jurusan peternakan semester IIIB.
- Aplikasian Layanan Bimbingan dan Konseling
Dalam layanan bimbingan dan konseling,
pada locus of control kebanyakan mahasiswa/mahasiswi tersebut bisa kita lihat
banyak yang bisa menilai dirinya serta memberikanl penilaiaan terhadap dirinya
sendiri, serta dapat diambil kesimpulannya bahwa dari hasil locus of control,
rata-rata mahasiswa/mahasiswi jurusan bimbingan Konseling Islam mendapatkan
skor internal daripada eksternal. Seseorang dengan internal localnya adalah
mereka yang merasa bertanggung jawa atas kejadian yang telah diperbuat, ada dua
jenis locus internal yaitu kegagalan dan keberhasilan yang dilakukan seseorang
dikarenakan diri sendiri bukan karena orang lain, sebaliknya eksternal lebih
rileks, menikmati hidupnya, dan mengalir seperti apa adanya. Orang seperti ini
lebih mempercayai takdir, nasib baik.
BAB II
PENUTUP
a.
Kesimpulan
1)
AUM Umum Mahasiswa adalah alat untuk mengungkapkan
maslah-masalah umum, ataupun dapat dikatakan sebagai alat untuk mengungkapkan
masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar, masing-masing dibentuk dalam :
a.
Format 1 untuk mahasiswa
b.
Format 2 untuk siswa SLTA
c.
Format 3 untuk siswa SLTP
d.
Format 4 untuk siswa SD
e.
Format 5 untuk anggota Masyarakat
2)
AUM PTSDL Mahasiswa dengan memperhatikan format dan
kandungan isi SSHA dan PSKB sertai pengalaman pemakaiaan terjemahan/adaptasinya
selama ini, serta didorong oleh untuk menyususn sendiri instrumen sejenis SSHA
atu PSKB yang lebih sesuai dengan keinginan kondisi tanah air, maka disusunlah
alat ungkap masalah belajar baru dengan disertai harapan untuk dapat
dipergunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling dalam konteks indonesia.
Alat baru ini disebut Alat Ungkap Masalah PTSDL (disingkat AUM PTSDL).
Sebagaimana juga SSHA, AUM PTSDL, sebagai alat ungkap masalah merupakan
instrumen yang
3)
cukup
sederhana dan mudah untuk mengkomunikasikan berbagai masalah yang dialami
siswa/mahasiswa (calon klien) kepada personil yang akan membantunya (seperti
dosen pembimbing, guru pembimbing disekolah, atau konselor) masing-masing
dibentuk dalam :
a. Format 1
untuk mahasiswa
b. Format 2
untuk siswa SLTA
c. Format 3
untuk siswa SLTP
d. Format 4
untuk siswa SD
4) Sosiometri
adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seseorang
individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan
sosialnya dalam suatu kelompok, Tujuannya, untuk menemukan siswa mana yang
ternyata mempunyai masalah penyesusaiaan diri dalam kelompoknya.
5) Inventori Self Esteem merupakan suatu metode
untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan tentang sifat. Setiap
pernyataan yang sesuai dengan dirinya diberi check list dan pernyataannya yang
tidak sesuai dengan dirinya tidak diisi, tidak apa-apa. Tujuannya, untuk
mengumpulkan data dan informasi yang digunakan untuk memahami diri individu
tentang temperamen, karakter, penyesuaiaan diri, sikap, minat, kebiasaan
belajar, gambaran diri, jenis masalah.
6) Locus Of Control adalah keyakinan manusia
mengenai apa yang menjadi penyebabnya yang baik dan buruk, yang terjadi
dikehidupannya.
b.
Saran
Semoga dengan adanya pengaplikasian dan praktek ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh Mahasiswa dan instansi laiinya.
Top 7 slot machines from Pragmatic Play in South Africa - JtmHub
BalasHapusFind out why South African 나주 출장안마 casino players prefer Pragmatic Play 군산 출장마사지 slots. Discover the best 용인 출장마사지 slot games, where to play 의정부 출장샵 them and also the 울산광역 출장마사지 best slots.